Selamat Datang di website bersih tanpa iklan 👋

CAN BUS VS RX-TX UART : pada MOTOR LISTRIK Sepeda Listrik Ebike?

 ðŸš¦ CAN BUS VS RX-TX UART : Mana yang Lebih Canggih?

Belakangan ini, istilah CAN BUS dan UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) semakin sering menghiasi brosur spesifikasi teknis motor listrik, sepeda listrik, bahkan suku cadang seperti kontroler dan dashboard speedometer.

CAN BUS vs UART rx-tx

Di dunia elektronik yang lebih luas, pembahasan keduanya mungkin sudah umum. Namun, mari kita fokuskan perbandingan ini pada konteks yang paling kita minati: motor listrik dan sepeda listrik.


UART sudah lama dikenal di komunitas motor listrik, sering diistilahkan sebagai fitur RX-TX. Sementara CAN BUS baru muncul belakangan ini. Lantas, apa sebenarnya perbedaan kedua protokol komunikasi ini? Apakah mereka benar-benar berbeda, ataukah hanya istilah lain untuk hal yang sama?

ada yang mengira cuma beda socket saja?

Banyak yang beranggapan keduanya sama karena sama-sama hanya menggunakan dua kabel (RX-TX dan CAN H-CAN L). Bahkan, ada yang mengira CAN BUS adalah pengembangan dari RX-TX. Mari kita bahas perbedaannya secara mendalam dan to the point!



1. 🚫 Tidak Boleh Ditukar: Protokol yang Benar-benar Berbeda

Poin paling penting adalah: CAN BUS dan UART RX-TX tidak boleh ditukar atau disilangkan.

Jika Kita memiliki dashboard speedometer dengan spesifikasi UART RX-TX, Maka tidak boleh memasangnya ke kontroler yang menggunakan CAN BUS (menghubungkan RX-TX ke CAN H-CAN L). Selain sudah pasti tidak akan bekerja, tindakan ini berbahaya dan berpotensi merusak komponen karena mereka memiliki cara kerja dan tegangan logika yang berbeda.

Tidak boleh memasangkan CANH-CANL ke RX-TX

2. Bukan Generasi Penerus

Perlu diluruskan, CAN BUS bukanlah perkembangan atau modifikasi dari UART RX-TX. Keduanya memiliki sejarah perkembangan yang berbeda dan berdiri sendiri:

  • CAN BUS sudah ada sejak tahun 1986 (dikembangkan oleh Bosch) dan terus berkembang dengan standarisasinya sendiri (mulai dari CAN 2.0A, 2.0B, CAN FD, hingga CAN XD).
  • UART juga memiliki sejarah dan perkembangannya sendiri sebagai protokol komunikasi serial asinkron yang sangat dasar.
CAN BUS sudah ada sejak dulu.




3. 👥 Kapasitas Jaringan: Individual vs. Rame-Rame

Inilah perbedaan paling mendasar dalam penerapannya di kendaraan listrik:

 

UART hanya ideal untuk 2 alat saling berpasangan

 

CAN BUS bisa untuk joinan banyak komponen

Dengan CAN BUS, hanya dengan dua kabel, banyak komponen (misalnya Kontroler + BMS Baterai + Dashboard) bisa bergabung dan berbagi informasi secara simultan tanpa clash. Contoh: Dashboard bisa menampilkan RPM dari Kontroler, dan di saat yang sama menampilkan suhu cell baterai dari BMS.

aneka contoh penerapan aplikasi


4. Beda Tegangan Logika Kerja

Perbedaan mendasar lain yang membuat keduanya tidak kompatibel adalah cara mereka mendefinisikan logika High dan Low:

  • UART RX-TX: Umumnya bekerja pada tegangan 0V (Logika Low) dan 5V (Logika High), atau kadang 3.3V untuk Logika High.



data logic speedometer moped
pada logic analyzer


  • CAN BUS: Logika High dan Low didasarkan pada perbedaan tegangan (differential voltage) antara kabel CAN H dan CAN L.
    • Saat Idle (diam): Kedua kabel (CAN H dan CAN L) berada di tegangan sekitar 2.5V.
    • Saat Transmisi Data: CAN H naik ke sekitar 3.5V dan CAN L turun ke sekitar 1.5V.
    • Perbedaan voltase ini membuat CAN BUS lebih kebal terhadap noise.
can bus bekerja pada tegangan yang berbeda dengan UART



5. 🧵 Kabel CAN Wajib Pasangan, UART terkadang bisa One-Wire.

  • UART: Kadang bisa bekerja hanya dengan satu kabel saja (one-wire communication). Contohnya, hanya menggunakan kabel TX dari kontroler untuk mengirim data ke RX di dashboard.
banyak speedometer yang cuma 1 kabel one line komunikasi


  • CAN BUS: Wajib menggunakan kedua kabel (CAN H dan CAN L) secara bersamaan untuk bekerja. Bahkan, panjang kedua kabel (CAN H dan CAN L) harus sama, itulah mengapa kabel CAN BUS sering dipilin (twisted pair) untuk memastikan keduanya identik dan tahan noise.
CAN bus cabelnya harus dipilin, wajib dipakai keduanya



6. 🚀 Perbedaan Kecepatan Data (Baud Rate)

Secara umum, CAN BUS memiliki kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi daripada UART:

  • CAN BUS:
    • Tipe 2.0B (29-bit data): Sekitar 250 Kbps (Kilobit per detik). contoh di kontroller motor listrik Kelly KLS.
    • Tipe 2.0A 11-bit data: biasanya di kontroller motor listrik menggunakan kecepatan 1 Mbps (Megabit per detik). contoh di kellycontroller KBL.
kellycontroller KBL, dengan CAN 1Mbps


  • UART:
    • Ebike LCD biasanya bekerja pada baud rate 9600 Bps (Bit per detik).
    • Skuter Listrik bluetooth (NINEBOOT Series, dsb) pada 115200(bit per detik)
    • Untuk komunikasi one-wire sering ditemukan pada 2000 Bps(Bit per detik).
    • Untuk LCD ebike Panel sederhana pada 1200 Bps
KT series LCD ebike, pada 9600 bps

hasil cek dengan Logic analyzer 1200 Bps

hasil dengan osiloscope




7. 💰 Perbedaan Harga

Saat ini, implementasi CAN BUS cenderung lebih mahal:

  • Permintaan fitur CAN BUS pada kontroler BLDC ke pabrik biasanya memerlukan biaya tambahan (misalnya, sekitar $29 USD). Sedangkan untuk UART biasanya sudah include tanpa perlu request dan tambahan biaya lagi.
  • Dashboard speedometer versi CAN BUS juga umumnya lebih mahal dibandingkan versi UART atau one-line communication. Versi One wire line mungkin dibawah 150rb an sudah dapat, namun untuk dashboard speedometer CAN bus saat ini masih diatas 700rb an.
memilih tambah fitur can BUS kena biaya 29$
atau sekitar 480rb an



⚠️ Kelemahan Bersama: Monopoli Suku Cadang

Baik UART maupun CAN BUS memiliki kelemahan yang sama besar, yaitu potensi monopoli produk.

  • Jika UART memaksa dua komponen (kontroler dan dashboard) harus bersifat berpasangan.
  • Maka CAN BUS bisa memaksa banyak sparepart (kontroler, BMS, dashboard, dll.) wajib berpasangan karena berbeda bahasa pemrograman dan ID antar pabrikan.

Hal ini mempersulit tukang servis dalam mencari suku cadang pengganti (substitusi) dan sangat membatasi konsep universal sparepart di komunitas motor listrik.

UART juga sama, hanya saja UART hanya terikat 2 komponen saja.



Kesimpulan: CAN BUS jelas lebih unggul dalam hal kecepatan, keandalan, dan kemampuan jaringan multi-node. Namun, di pasar aftermarket kendaraan listrik saat ini, kedua protokol ini sama-sama menghadapi tantangan kompatibilitas antar merek.


BAGAIMANA, KALIAN SUKA YANG MANA?

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama