Selamat Datang di website bersih tanpa iklan 👋

Hal-hal Wajib Diketahui Modifikator Motor Listrik

 

Panduan Lengkap Modifikasi Motor Listrik:

Hal-hal Wajib yang Harus Kita Tahu Tentang Elektronika!


Modifikasi motor listrik adalah hobi yang makin digemari. Mulai dari sekadar ganti tampilan eksterior sampai upgrade internal performa ekstrem, semuanya seru. Tapi, kalau kita tidak hati-hati dan asal ikut-ikutan, bukannya keren malah bisa bikin kantong bolong atau bahkan motor jadi rusak. Nah, biar modifikasi kita berhasil dan sesuai ekspektasi, ada beberapa hal penting yang harus kita pahami. Yuk, kita bedah satu per satu!

hal wajib diketahui pada MODIFIKASI

1. Jangan Terpaku pada Angka Watt Saja!

Saat kita mencari motor BLDC untuk upgrade, hal pertama yang biasanya kita lihat adalah angka Watt. "Wih, motor 3000W!" atau "Ini 5000W, pasti kencang!" Padahal, angka Watt pada produk Tiongkok tidak bisa jadi acuan tunggal.

BLDC hub motor, apakah watt selalu benar?


Ambil contoh motor BLDC 2000W. Ada yang harganya cuma Rp800 ribuan, tapi ada juga yang harganya Rp4 jutaan, bahkan untuk kelas RACING balap bisa di atas Rp15 juta. Aneka contoh motor ini sama-sama 2000W, tapi kualitas bahan, ketahanan, dan efisiensinya pasti jauh berbeda.

dalam watt yang sama, bagian dalam bisa beda!

Lalu, apa yang harus dipercaya? Saran terbaik adalah fokus pada datasheet resmi yang dikeluarkan oleh pabrikan. Pelajari spesifikasi detailnya, bukan cuma angka Watt-nya. Jangan sampai niat hati upgrade dari 1000W ke 3000W, tapi ternyata motor 3000W yang kita beli adalah kelas murahan yang kualitasnya justru lebih buruk dari motor 1000W kita sebelumnya.


 


2. Fokus pada Amper Kerja, Bukan Cuma Watt

Angka Watt bisa menipu, pabrik asal sablon tulis nametag, tapi amper kerja lebih jujur. Jika kita melihat kembali contoh motor 2000W di atas, perbedaan kualitasnya langsung terlihat jelas dari ampernya:

perbedaan bagian dalam Motor BLDC antar kualitas

  • Kelas Murah: Motor 2000W hanya tahan di amper kerja 50-60A.
  • Kelas Menengah: Motor 2000W sanggup bekerja di 80-140A.
  • Kelas Balap: Motor 2000W yang berkualitas bisa menahan amper kerja hingga 150-250A.
kontroller juga memiliki amper yang beda beda,
meski pada watt yang sama


Nah, kan terlihat bedanya! Amper menunjukkan seberapa besar arus listrik yang bisa dialirkan secara aman dan kontinu. Ini adalah indikator nyata dari kekuatan dan ketahanan suatu komponen. Jangan salah, hitungan Watt pada produk Cina tidak sesederhana Volt x Amper saja. Jika 2000W pada 72V hanya 27A, itu hitungan di atas kertas. Di lapangan, motor 2000W itu bisa menarik amper jauh lebih besar, tergantung kualitas dan efisiensinya.


 

3. Satu Garis Komponen Harus Kuat Semua

Modifikasi itu ibarat membuat sebuah rantai. Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai terlemah. Prinsip ini berlaku sama pada modifikasi motor listrik: semua komponen dalam satu jalur harus seimbang kekuatannya.


Misalnya, kita sudah punya motor 100A, kontroler 100A, dan BMS 100A. Tapi, sel baterainya tidak kuat ditarik 100A dan langsung drop. Apa yang terjadi? Performa motor kita tidak akan maksimal, dan 100A itu cuma jadi angka di atas kertas. Atau contoh lain, semua komponen kuat di 200A, tapi kabel yang kita gunakan tidak tahan panas pada arus tersebut. Hasilnya tetap sama, performa tidak optimal dan bahkan bisa bahaya.

modifikasi harus dari hulu ke hilir, jika tujuan ingin optimal.


Jadi, intinya, pastikan semua komponen dari hulu ke hilir—baterai, BMS, kabel, kontroler, sampai motor, bahkan sampai ke saklar MCB—memiliki ketahanan amper kerja yang sesuai dengan target performa yang kita harapkan.



4. Amper Maksimal Bukan Berarti Setiap Saat!

Seringkali kita berpikir, "Wah, motor ini pakai kontroler Votol EM300 yang 300A, pasti ampernya selalu di 300A, dong?, woh gile pake motor 5000W pasti ampernya gila" Tentu saja tidak. Nilai amper yang mengalir di kendaraan listrik kita sangat bergantung pada beberapa faktor:

motor BLDC 3000W., ya tidak selalu setiap saat power mengalir 3000W terus.


  • Bukaan handle gas: Makin dalam kita memutar gas, makin besar amper yang ditarik.
  • Beban kendaraan: Makin berat beban, makin besar amper yang dibutuhkan.
  • Medan jalan: Tanjakan akan menarik amper jauh lebih besar daripada jalan datar.
  • Kecepatan laju: Akselerasi mendadak dan top speed akan menarik amper terbesar.

Amper terbesar biasanya ditarik saat melewati tanjakan dan akselerasi mendadak. Amper terbesar kedua saat kendaraan dipacu dalam kecepatan puncak. Amper paling irit adalah pada saat jalanan halus dan menurun, itu sangat irit sekali amper kerjanya.



Untuk kecepatan standar (sekitar 40 km/jam) di jalan datar, motor listrik biasanya hanya menarik amper 30-50A pada voltase 48-72V. Jadi, jangan khawatir Amper pasti selalu besar dan baterai langsung habis hanya karena kontroler dan motor kita punya spek amper besar.


 

5. Beda Antara Amper (A) dan Ampere-hour (Ah)

Ini salah satu kesalahan yang paling sering terjadi. Amper (A) dan Ampere-hour (Ah) adalah dua hal yang berbeda. Seperti yang kita bahas, Amper adalah kuat arus yang mengalir, sementara Ampere-hour (Ah) adalah kapasitas tangki energi baterai.



Angka 40Ah pada baterai bukan berarti batas maksimal ampernya hanya 40A. Faktanya, baterai bisa mengeluarkan amper yang berkali-kali lipat lebih besar dari nilai Ah-nya, meski ini berisiko mengurangi umur baterai. Di sinilah kita mengenal istilah C-rate. C-rate menunjukkan seberapa besar Amper yang bisa ditarik secara aman dan kontinu dari baterai. Contohnya, baterai 20Ah dengan C-rate 3C, artinya ia bisa ditarik hingga 60A (20 x 3 = 60).

Sedangkan Ah lebih fokus pada durasi. Baterai 40Ah secara teori akan habis dalam 1 jam jika ditarik 40A, atau 2 jam jika ditarik 20A. Rumusnya sederhana: Ah / A = Jam. Meski faktanya bukan 1 jam juga, hanya sekitar 40 menitan *tergatung kualitas baterai.



6. Jangan Tergoda Media sosial/Konten Kreator. Tanpa Analisis

Melihat motor listrik rakitan yang bisa menanjak puncak gunung atau melaju hingga 200 km/jam di media sosial memang bikin kita terkesima. Tapi, perlu diingat, karya-karya itu biasanya hanya cocok untuk kalangan expert dan hobiis dengan modal besar. Biaya modifikasi yang mereka habiskan bisa puluhan kali lipat dari harga motor standarnya. Jika ditotal dengan biaya eksperimen, kegagalan, pengalaman, mungkin Puluhan juta bahkan ratusan juga total uang dalam menjalani hobby modifikasi itu. Jadi, jangan langsung ikut-ikutan tanpa tahu konsekuensi dan biayanya.

hal  yang muncul di media sosial biasanya hanya sisi terbaiknya yang ditampilkan.



 

7. Fanatisme Merek Bukan Jaminan Kualitas

Di dunia modifikasi, terkadang kita terlalu fanatik dengan merek tertentu hanya karena sedang tren di media sosial atau forum komunitas. Mungkin merek A sedang viral karena dipakai influencer atau merek B diklaim punya performa paling gahar.

Namun, yang perlu kita ingat, tren itu bisa datang dan pergi. Dulu tahun 2012 Admin melihat kellycontroller menjadi pujaan viral, lalu setelah tahun 2020 Ganti Votol menjadi idaman, besok tahun 2030 mungkin akan digantikan menjadi merk apa lagi.

dulu 2012-2016 (kellycontroller Tren)


2019-2024 (votol tren)
besok 2030 apa dong ?


Kualitas sejati terletak pada spesifikasi teknis, durabilitas, dan dukungan layanan purnajual, bukan hanya pada popularitas merek. Sebelum memutuskan, ada baiknya kita melakukan riset mendalam, membandingkan spesifikasi dari berbagai merek, membaca ulasan dari pengguna yang sudah berpengalaman, dan mempertimbangkan kebutuhan kita sendiri. Merek yang cocok untuk pengguna balap belum tentu ideal untuk kebutuhan sehari-hari. Pilihlah komponen berdasarkan kualitas dan fungsionalitas, bukan hanya karena ikut-ikutan tren.





Dengan memahami poin-poin di atas, kita bisa memodifikasi motor listrik dengan lebih cerdas dan bertanggung jawab. Modifikasi bukan hanya soal kencang atau keren, tapi juga soal keseimbangan, keamanan, dan fungsionalitas. Selamat mencoba!


YUK DISKUSI DI KOLOM KOMENTAR

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama