Pusing dengan Volt, Watt, dan Amper?
Tenang,
Mari Kita Luruskan Bareng!
Sering dengar istilah Volt, Watt, Ampere,
Watt-hour, atau Ampere-hour? Rasanya kayak bahasa alien ya? Apalagi kalau
sudah ngomongin motor listrik atau baterai, istilah-istilah ini sering banget
bikin kita bingung. Parahnya lagi, banyak mitos dan kesalahpahaman beredar di
masyarakat. Jangan khawatir! Kali ini, kita akan bedah satu per satu dengan
bahasa yang santai dan mudah dicerna, biar kita semua nggak salah kaprah lagi.
Ibarat Air Mengalir: Memahami Volt, Ampere, dan Watt
Bayangkan listrik itu seperti air yang mengalir di
selang. Dengan analogi ini, istilah-istilah tadi jadi lebih gampang dipahami:
· Volt (V): Tekanan atau Dorongan Air
§ Apa itu? Volt
adalah tegangan listrik. Ini ibarat tekanan air di dalam selang. Semakin
tinggi voltasenya, semakin besar "dorongan" atau "kekuatan"
yang mendorong elektron (listrik) untuk bergerak.
§ Contoh:
Baterai 48V punya dorongan lebih kuat dibanding baterai 24V. Kalau tekanan
airnya tinggi, air yang keluar juga deras, kan?
· Ampere (A): Debit atau Volume Air yang Mengalir
§ Apa itu?
Ampere adalah kuat arus listrik. Ini ibarat seberapa banyak air yang
mengalir melalui selang setiap detiknya. Semakin besar Ampere, semakin banyak
elektron yang mengalir.
§ Contoh:
Kontroler 30A bisa "mengalirkan" listrik lebih banyak daripada
kontroler 20A.
· Watt (W): Daya atau Seberapa Kuat Pancaran Airnya
o Apa itu? Watt adalah daya listrik. Ini adalah gabungan dari Volt dan Ampere (Volt x Ampere = Watt). Ibarat seberapa kuat pancaran air yang keluar dari selang. Semakin besar Watt, semakin besar pula daya yang dihasilkan atau dikonsumsi. Watt juga adalah konversi dari satuan HP (horse power) dimana 1000W adalah 1.34HP.
o
Tapi ingat!!: di dunia watt motor Listrik itu tidak serta-merta Voltase
X Amper. Misal motor 48V 1000W belum tentu 48V X 20.3A. Faktanya 1000W 48V itu Amper
kontrollernya ada yang 30A, 35A, 40A, 45A bahkan 120A pun ada. Atau tidak serta
merta 1000W motor Listrik itu adalah 1.34HP, tidak se teoritis itu. Faktanya Kembali
ke kualitas produk masing-masing. Ya produk Cina memang begitu. 1000W merk A tentu beda banget dengan 1000W produk B.
Penyimpanan Energi: Watt-hour (Wh) dan Ampere-hour
(Ah)
Nah, kalau yang ini berkaitan dengan
"tangki" penyimpanan listrik alias baterai.
· Ampere-hour (Ah): Kapasitas Tangki Air
o
Apa itu? Ampere-hour adalah kapasitas baterai dalam
mengalirkan arus per jam. Ibarat ukuran tangki air. Baterai 20Ah berarti
bisa mengalirkan arus 20 Ampere selama 1 jam, atau 1 Ampere selama 20 jam
(secara teori, dalam kondisi ideal).
o
Fungsi: Ini menunjukkan seberapa lama baterai bisa mensuplai
listrik pada arus tertentu. Makin besar Ah, makin jauh jangkauan kendaraan
kita.
· Watt-hour (Wh): Total Energi dalam Tangki Air
o
Apa itu? Watt-hour adalah total energi yang tersimpan di
dalam baterai. Ini adalah hasil perkalian Voltase baterai dengan
Ampere-hour (Volt x Ah = Wh). Ini ibarat seberapa banyak total energi yang bisa
disimpan tangki air kita.
o
Fungsi: Ini adalah ukuran paling akurat untuk mengetahui
seberapa banyak energi yang bisa dipakai dari baterai. Ini juga yang sering
dipakai untuk menghitung berapa biaya listrik saat mengisi daya baterai.
Mitos dan Kesalahpahaman Umum yang Sering Bikin Kita Salah Langkah!
Sekarang, mari kita luruskan beberapa pemahaman yang
sering keliru di masyarakat:
1. "Baterai 20Ah Tidak Bisa untuk Motor Spek 10A, Nanti Motor Terbakar!"
o
Fakta: Ini salah besar! Baterai 20Ah justru sangat
bisa dan malah lebih baik untuk motor dengan kebutuhan arus 10A. Angka 20Ah
pada baterai itu menunjukkan kapasitasnya, bukan batas maksimal arus
yang bisa disuplai motor.
o
Analoginya: Punya tangki bensin 20 liter bukan berarti mobil yang
konsumsi bensinnya 1 liter per jam akan meledak! Justru, tangki yang lebih
besar bikin kita bisa jalan lebih jauh. Sama, baterai Ah yang lebih besar
berarti bisa mensuplai arus 10A itu lebih lama, bikin jarak tempuh lebih jauh,
bukan bikin motor terbakar! Yang bikin motor atau kontroler terbakar itu kalau voltase
tidak sesuai atau arus yang ditarik melebihi kemampuan kontroler/motor,
bukan karena kapasitas baterai yang lebih besar.
2. "Motor watt besar pasti BOROS"
o
Fakta: Ini juga salah paham! Misal Angka 3000W pada
motor itu adalah daya maksimal atau puncaknya. Ibarat kecepatan maksimal
mobil yang bisa sampai 120 km/jam. Apa iya kita selalu jalan 120 km/jam? Tentu
tidak!. Saat jalan Cuma speed 30km/jam konsumsi daya tentu tidak 3000W juga. Boros
dan irit itu adalah bicara tentang efisiensi.
o
Penjelasan: Saat kita putar tuas gas (throttle) sedikit, motor
listrik hanya akan menarik daya sesuai kebutuhan, mungkin hanya 500W atau
1000W. Daya 3000W itu baru akan ditarik saat kita gas penuh di tanjakan curam
atau butuh akselerasi instan. Jadi, jangan takut baterai cepat habis karena
"terpaksa" konsumsi 3000W terus.
3. Menyebutkan satuan kapasitas baterai dengan “Amper” , padahal yang benar AMPERHOUR.
o
Fakta: Ini adalah salah satu kebingungan paling umum. Kita
sering tertukar antara Ampere (A) dengan Ampere-hour (Ah).
o
Perbedaannya:
§
Kontroler 40A berarti kontroler itu mampu mengalirkan arus
maksimal 40 Ampere. Ini adalah batas kekuatan kontroler untuk mengatur
aliran listrik ke motor.
§
Baterai 40Ah berarti baterai itu punya kapasitas energi 40
Ampere-hour. Ini menunjukkan seberapa banyak energi yang bisa disimpan dan
disalurkan dalam waktu tertentu.
o
Intinya: Kontroler itu "polisi lalu lintas"
yang ngatur seberapa banyak listrik (arus) boleh lewat. Sementara baterai itu
"tangki bensin" yang punya kapasitas Ah. Beda fungsi dan bahkan beda
satuan!
Aneka Kesalahan Umum Lainnya:
·
Fokus pada Satuan Watt:
Padahal
angka watt tidak selalu mencerminkan performa dan kualitas. Motor BDLC saja 1000W
yang Cuma ratusan ribu juga ada Namun motor 1000W kelas racing balap KMLI yang
harganya 15jt an pun ada, Beda kan?. Kualitas dan performanya pun tentu beda
jauh. Kualitas bahan juga beda jauh.
·
Fokus pada Satuan Watt
(untuk controller):
Faktanya, controller 1000W yang harganya 300rb an ada
yaitu dengan 1000W 30A lalu controller yang 1000W harga 5juta juga ada dengan
spec 1000W 120A. Artinya jangan terlalu focus
pada angka watt pada controller, lihatnya spec batasan Ampernya seberapa.
Semakin tinggi amper controller maka semakin tinggi kualitas spec ketahanan
komponen yang dirancang oleh pabrik.
·
Mengabaikan
Voltase: Banyak yang hanya fokus pada Watt,
tapi lupa mengecek voltase. Padahal,
voltase harus sesuai dengan spesifikasi motor dan kontroler. Baterai 48V
tidak boleh dipasang ke motor atau kontroler 60V, dan sebaliknya. Ini bisa
merusak komponen!. Kecuali memang komponen itu adalah sudah Universal Rentang
Voltase, misal 36-72V , 72-96V, seperti pada controller, LCD. Atau komponen
bebas voltase seperti Handle gas, Hall sensor.
Semoga setelah membaca artikel ini, kita semua jadi
lebih tercerahkan tentang Volt, Watt, Ampere, dan kawan-kawan. Dengan pemahaman
yang benar, kita bisa lebih bijak dalam memilih dan merawat kendaraan listrik
kita, serta tidak mudah termakan mitos yang beredar. Jadi, sudah siap jadi
pengguna kendaraan listrik yang lebih cerdas?