Selamat Datang di website bersih tanpa iklan 👋

ATURAN BARU PRODUK MOTOR LISTRIK, MEMBUAT SEMAKIN RIBET ATAU MEMPERMUDAH?

ATURAN BARU PRODUK MOTOR LISTRIK,
MEMBUAT SEMAKIN RIBET ATAU MEMPERMUDAH?

Perubahan aturan dan ketentuan dalam pembelian serta penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia saat ini, dibandingkan sebelum tahun 2020, disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut penjelasannya:


1. Model Bisnis Baru: Sistem Baterai Sewa dan Swap

Fokus pada Infrastruktur Swap Baterai: Banyak produsen dan penyedia layanan motor listrik seperti Gogoro, Volta, dan Gesits memperkenalkan sistem battery swap, di mana pengguna dapat menukar baterai di stasiun pengisian ulang. Model ini bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran pengguna tentang waktu pengisian yang lama, tetapi mengharuskan baterai tetap menjadi milik penyedia layanan.

kendaraan listrik jaman sekarang (2025) telah menggunakan model bisnis yang baru


Sewa untuk Menurunkan Biaya Awal: Dengan sistem sewa, harga jual motor listrik dapat ditekan lebih rendah karena konsumen tidak perlu membeli baterai, komponen paling mahal dalam motor listrik​

 

2. Regulasi dan Keamanan

Pembatasan Modifikasi: Banyak produsen melarang modifikasi atau servis mandiri karena potensi risiko keamanan, seperti korsleting atau kerusakan pada baterai yang sensitif. Baterai lithium-ion, misalnya, memerlukan pengelolaan yang tepat untuk mencegah bahaya kebakaran atau ledakan.


untuk jaman sekarang sudah banyak sekali larangan modifikasi motor listrik.


Kepatuhan terhadap Standar: Motor listrik modern sering kali diintegrasikan dengan perangkat lunak dan aplikasi, yang memerlukan perawatan khusus. Modifikasi yang tidak sah dapat menyebabkan kerusakan perangkat lunak atau pelanggaran jaminan.

contoh perangkat lunak pada Gesits

3. Komersialisasi dan Perlindungan Hak Produsen

Model Bisnis Berbasis Layanan: Produsen kini tidak hanya menjual produk, tetapi juga layanan seperti pemantauan jarak jauh dan perawatan berbasis aplikasi. Ini mendorong mereka untuk mengendalikan semua aspek teknis kendaraan.

contoh pada Smooth tempur, terdapat layanan berbasis GPS.

Strategi Meningkatkan Pendapatan Berulang: Dengan mengunci pengguna pada sistem sewa baterai atau layanan purna jual, produsen memastikan pendapatan berkelanjutan dari pelanggan. Poin berikutnya adalah mengunci pelanggan agar tidak berpindah ke Dealer lain untuk layanan selanjutnya, Hal ini akan menjanjikan profit semakin meninggkan dari pihak Dealer/Produsen.



4. Perbedaan dengan Era Sebelum 2020

Sebelum tahun 2020, pasar motor listrik di Indonesia belum terlalu berkembang, sehingga banyak produsen hanya menjual motor dan baterai secara putus tanpa layanan tambahan.

Teknologi motor listrik saat itu lebih sederhana, sehingga pengguna lebih leluasa untuk memodifikasi atau melakukan perawatan sendiri tanpa risiko besar.


Pasar saat itu masih niche, sehingga fokus produsen adalah menarik perhatian konsumen dengan memberikan kebebasan penuh atas produk. Karya-karya modifikasi kendaraan listrik pada jaman itu terlihat seperti Kreativitas anak bangsa yang sangat didambakan. Admin cukup kangen dengan masa-masa itu :-D . 



5. Kendala Jual Kembali

Dengan sistem sewa baterai atau aturan ketat dari produsen, konsumen menghadapi kesulitan dalam menjual kembali motor listrik karena kepemilikan baterai tidak termasuk dalam transaksi. Ini menjadi salah satu keluhan utama pengguna saat ini.

jaman dulu banyak user menjual motor listrik dengan mudah pasang iklan di sosial media.
karena tidak ada status terikat dengan produsen/Dealer

 

DAFTAR KELUHAN UMUM DARI SUDUT PANDANG KONSUMEN

Keluhan konsumen terhadap sistem baterai swap dan skema sewa baterai pada sepeda motor listrik di Indonesia cukup beragam:

  1. Keterbatasan Modifikasi

Banyak pengguna merasa tidak bebas untuk memodifikasi sepeda motor listrik mereka, termasuk pada baterai. Aturan ini dibuat untuk menjaga standar keamanan, tetapi mengurangi daya tarik bagi penggemar modifikasi.



  1. Sulit Dijual Kembali

Sama seperti yang sudah disampaikan diatas, Dengan baterai yang tidak dimiliki secara penuh (sewa), konsumen menghadapi kesulitan saat ingin menjual sepeda motor listrik bekas. Hal ini mengurangi daya tarik pasar untuk motor tersebut.

contoh batrerai pada Politron FOX R, yang masih minim yang menjual bekasnya.

  1. Keterbatasan Infrastruktur

Stasiun swap baterai masih terbatas di beberapa wilayah, sehingga pengguna di luar area metropolitan mengalami kesulitan akses. Ini menjadi kendala, terutama bagi mereka yang membutuhkan perjalanan jarak jauh ke area yang minim insfrastruktur.



  1. Biaya Tambahan

Meskipun harga awal sepeda motor listrik lebih murah karena tidak termasuk baterai, biaya sewa baterai bulanan menambah beban jangka panjang. Hal ini menjadi salah satu poin kritik yang banyak disampaikan konsumen.

terlihat murah di awal, Namun setelahnya mengeluarkan biaya terus.

  1. Ketergantungan pada Sistem Swap

Pengguna harus mengikuti ekosistem tertentu, termasuk lokasi stasiun swap dan jenis baterai tertentu. Hal ini membatasi fleksibilitas dan efisiensi waktu, terutama jika stasiun swap terdekat tidak kompatibel dengan merek motornya.

stasiun SWAP merk tertentu, belum tentu support untuk merk lain.

  

  1. Mekanisme Servis yang Tidak Fleksibel

Dengan sistem sewa, servis dan perawatan baterai hanya dapat dilakukan oleh penyedia layanan resmi. Ini menambah kerumitan bagi pengguna yang terbiasa melakukan perbaikan mandiri.

 

apabila sedikit-sedikit ada kerusakan kecil saja harus ke bengkel resmi
tentu ini menjadi kendala tersendiri.

 RANGKUMAN PENUTUP

Meskipun aturan baru memberikan efisiensi dan keamanan, banyak konsumen merasa kehilangan kebebasan yang dulunya menjadi daya tarik utama motor listrik. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menyeimbangkan antara regulasi produsen dan hak konsumen untuk memiliki kendali penuh atas produk yang mereka beli.

Namun demikian, sistem ini juga memiliki keuntungan seperti harga awal kendaraan yang lebih murah dan kemudahan dalam mengganti baterai tanpa harus menunggu waktu pengisian daya. Namun, untuk menarik lebih banyak pengguna, tantangan seperti perluasan infrastruktur dan fleksibilitas sistem perlu segera diatasi.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama